Sejarah perjalanan manusia tak luput membahas mengenai musibah dan makna-nya. Sejak ratusan tahun, bahkan ribuan tahun yang lalu hingga masa kita sekarang, tak hanya ditandai oleh hal-hal yang menyenangkan dan menenangkan. Berbagai peristiwa dan kejadian yang menyedihkan, menyusahkan dan menggelisahkan, tak jarang pula menyertai kehidupan manusia. Air mata dukapun seringkali menetes saat kita menghadapi kenyataan hidup yang getir tapi tak dapat dielakan itu.
Bagi bangsa indonesia, bencana dan malapetaka bukanlah hal yang baru. Namun beberapa tahun belakangan, musibah dan bencana menjadi lebih banyak dan lebih dahsyat.
Apa yang sesungguhnya terjadi? Apa yang menyebabkan berbagai musibah terjadi secara beruntun di negeri ini? Setiap orang baik, pakar maupun awam, memiliki keyakinan, dan jawaban sendiri-sendiri. Para ulama menjelaskan peristiwa yang terjadi merupakan akibat dari perilaku dan tindakan manusia yang tak mau memelihara nikmat yang diberikan Allah dengan cara mensyukuri dan menaati-NYA. Ketika mereka mulai menyimpang, nikmat tersebut-pun dicabut-NYA, di antaranya melalui musibah-musibah itu.
Terlepas dari hal itu ada yang perlu kita pahami dan kita sadari. Di antaranya bila musibah menimpa suatu kaum, bukan orang-orang jahat dan durhaka yang mengalaminya. Orang-orang baik dan taatpun tak dapat mengelakkan diri dan harus menghadapinnya.
Kita meyakini, bagi orang durhaka makna musibah yang terjadi tentu berbeda dengan orang yang taat. Bagi pendurhaka musibah dan malapetaka merupakan siksa atau setidaknya peringatan; sedangkan bagi orang mukmin, musibah adalah cobaan dan ujian kenaikan iman. Lebih lengkap, musibah menurut Al Qur'an dan Hadits memiliki paling sedikitnya mencakup 3 dimensi.
- Sebagai hukuman dari Allah SWT atas ketidaktaatan yang dilakukan manusia pada aturan yang telah ditetapkan-Nya (hukum sebab akibat).
- Sebagai penghapusan dosa sehingga dengan adanya demikian diakhirat nanti terdapat dosa yang tidak diperhitungkan lagi sebab hukumannya sudah ditunaikan Allah SWT di dunia (sebagai penebus dosa).
- Sebagai cobaan dan ujian untuk kenaikan derajat di mata Allah SWT (sebagaimana yang dialami oleh Rasulullah).
Kenyataan itu sebenarnya menyadarkan kita. Meskipun setiap orang bertanggung jawab atas kenyataannya masing-masing, kita tetap berkewajiban mengingatkan mereka yang berbuat salah dan durhaka, agar perbuatan mereka tidak berdampak kepada orang-orang lain yang tak bersalah.
Dalam kehidupan pribadipun tampaknya tak ada diantara kita yang perjalanan hidupnya lurus-lurus saja, selalu senang dan bahagia, tanpa sekalipun mengalami kesulitan. Itu memang telah menjadi sunnatullah dan memberikan banyak hikmah bagi kita. Karena, seandainya kita tak pernah kesulitan, bagaimana mungkin kita tahu rasanya kebahagiaan? sekaya apapun kita, setinggi apapun kedudukannya, sebesar apapun pengaruhnya, tak mungkin sama sekali kita bisa lepas dari kesulitan dalam hidup. Itulah ketentuan Allah yang berlaku pada kita, hamba-hamba-NYA. dan dibalik kesulitan itu ada hikmah yang dapat kita raih.
Meskipun setiap kesulitan termasuk musibah dan bencana yang menimpa, mengandung hikmah dan rahasia, tak ada diantara kita yang senang berada dalam kesulitan. Apalagi bila kesulitan-kesulitan yang kita jumpai atau yang kita hadapi itu menempatkan kita pada situasi genting atau kritis. Disaat-sat seperti itu tentu kita dapat segera lepas darinya atau kalau tidak, akan mengakibatkan kesulitan yang sangat besar, bahkan ada yang bisa mengakibatkan kebinasaan.
Dalam menghadapi setiap kesulitan tak ada yang lebih dapat diharapkan selain memohon pertolongan kepada Allah SWT, Yang menentukan segala sesuatu didunia ini. Semoga kita selalu dalam Ridha dan lindungan-NYA. Aamiin.
DO'A MENGHADAPI MUSIBAH :- Do'a Tolak Bala.
- Doa Menghindarkan Diri Dari Segala Musibah. Makna musibah, makna musibah, Belajar Makna Musibah, Ada Hikmah di Balik Musibah, dibalik musibah itu ada hikmah, Merenung Sejenak Tentang Makna musibah, dibalik kesulitan itu ada hikmah, makna kesulitan, Merenung Sejenak Tentang Makna Kesulitan,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar